Batam, 28 Agustus 2024 - Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia, khususnya kota Batam, telah menarik perhatian para investor properti global. Lonjakan minat investasi properti oleh warga negara asing (WNA), terutama dari negara tetangga seperti Singapura, telah memberikan angin segar bagi sektor properti dan perekonomian Indonesia secara signifikan.
Menurut data yang berhasil dikurasi, Achyar Arfan melalui REI memperkirakan terjadi kenaikan harga properti di Batam sebesar 5% yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti inflasi, kenaikan bunga kredit, hingga biaya produksi semakin tinggi, tapi uniknya peningkatan permintaan terhadap rumah di Batam ikut terkerek naik, khususnya oleh WNA.
Batam, yang terletak strategis dekat dengan Singapura dan Malaysia, menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor asing untuk memiliki properti sebagai ‘rumah kedua’ dengan lokasi Sekupang, Nongsa, dan Bengkong yang paling banyak diminati, didorong juga dengan kesempatan kepemilikan Second Home Visa yang memungkinkan WNA untuk tinggal di Indonesia sampai dengan 10 tahun sejak visa keluar.
"Kawasan seperti Hillside Serenity, Beachside Serenity, hingga Pantai Serenity menjadi pilihan utama para pembeli WNA yang ingin memiliki rumah kedua di Sekupang Batam," ungkap Princip Muljadi, CEO Central Group.
Hal ini juga diungkapkan oleh Sandiaga Salahuddin Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI pada kunjungannya ke Marketing Resort Serenity Central City di Sekupang Batam pada 30 Maret 2024 lalu sebagai “Million Dollar View”.
Sehingga, Serenity Central City sebagai salah satu pengembang properti ternama di Batam, khususnya Sekupang, berkomitmen untuk terus melestarikan green tourism, green development, sustainability, dan quality, sebagaimana yang sudah menjadi agenda baik itu pemerintah pusat maupun daerah.
Narahubung Central Group
Ardiawan (+628118098887)
General Manager
Central Group
Nongsa Digital Point Batam, Jembatan Menuju "Silicon Valley" Indonesia
Batam, 9 September 2024.